
SEMARANG – Tempat hiburan malam di Kota Semarang kini makin diawasi ketat. Bukan tanpa alasan, BNNP Jawa Tengah menilai tempat-tempat seperti klub dan karaoke rawan jadi pintu masuk peredaran narkoba.
Makanya, tiga lokasi—Triple D, D’Best, dan Baby Face Club & Karaoke—langsung disisir tim BNN pada Sabtu malam (3/8) sampai Minggu dini hari (4/8). Operasi Yustisi Deteksi Dini ini menyasar potensi penyalahgunaan narkotika di titik-titik paling sensitif.
Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, menegaskan tempat hiburan malam adalah ruang publik yang harus dijaga. “Bukan soal menuduh, tapi tempat ramai malam hari itu rentan jadi titik edar narkoba. Makanya kita masuk dan cek langsung,” jelasnya.
Sebanyak 35 orang, dari pengunjung sampai karyawan, langsung dites urine. Untungnya, semua hasil negatif. Tapi ini bukan berarti tempat hiburan lepas dari pantauan. Operasi serupa bakal terus digelar.
Menurut Kombes Pol. Henry Julius Pardomuan, yang memimpin operasi, kehadiran tim BNN bukan untuk menakut-nakuti. “Kita mau bangun kesadaran. Klub malam bukan musuh, tapi mitra buat bareng-bareng cegah narkoba,” katanya.
Langkah ini juga bagian dari strategi “Jateng Bersinar” (Bersih dari Narkoba). Tujuannya jelas: mempersempit ruang gerak jaringan narkotika dengan deteksi dini di tempat paling rawan.
Jadi, buat yang masih mikir klub malam tempat bebas main narkoba, mending pikir ulang deh. Sekarang semua dipantau ketat. Nongkrong oke, tapi tetap bersih dan waras, ya!