Kombes Pol Artanto menilai, meski kasus ini mencoreng citra kepolisian, peristiwa tersebut tidak mencerminkan moralitas dan integritas mayoritas anggota Polri di Jawa Tengah. Menurutnya, sebagian besar personel masih menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kasus ini bersifat individual, bukan gambaran umum anggota kami. Mayoritas masih bekerja dengan penuh tanggung jawab dan profesional,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan agar kasus serupa tak terulang, Polda Jateng memperkuat pembinaan mental dan rohani, serta pembekalan etika profesi bagi seluruh jajaran. Selain itu, pengawasan melekat juga terus diperkuat di lingkungan kerja.
Baca Juga:
“Untuk menjaga moral, integritas, dan tanggung jawab anggota, kami terus memperkuat pembinaan mental, melakukan pembekalan etika profesi, serta pengawasan di lapangan untuk meminimalisir potensi pelanggaran,” jelas Artanto.
Ia menambahkan, meski tengah disorot, seluruh jajaran tetap diarahkan untuk fokus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta memberikan pelayanan publik secara humanis dan profesional.
“Kami memahami kekecewaan masyarakat atas peristiwa ini. Penanganan perkara ini menunjukkan bahwa mekanisme penegakan disiplin dan etika berjalan transparan. Kami pastikan seluruh jajaran tetap fokus menjaga Kamtibmas dan melayani masyarakat dengan integritas,” tandasnya.
