
Dengan mental juara dan jam terbang sejak belia, Arbi pede bisa tampil maksimal meski lawannya pembalap muda top dunia.
Direktur Marketing Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi, bilang kalau ini bukti pembinaan mereka memang kelas dunia.
“Kesempatan ini merupakan wujud kepercayaan dunia balap internasional terhadap pembinaan balap bagi anak bangsa yang telah kami lakukan sejak dini. Kami berharap dengan semangat Satu Hati, hal ini dapat menjadi inspirasi bagi pebalap-pebalap muda maupun generasi muda Indonesia yang sedang memperjuangkan mimpinya,” katanya.
Program pembinaan AHM dimulai dari level dasar di AHRS, yang udah terbukti lahirkan talenta berkelas internasional.
Arbi sendiri alumni AHRS 2018, nyusul jejak para seniornya:
- Mario Suryo Aji (GP Moto2) – lagi pemulihan cedera.
- Veda Ega Pratama (Red Bull MotoGP Rookies Cup) – asal Yogyakarta.
- M. Kiandra Ramadhipa (Red Bull MotoGP Rookies Cup) – juga dari Yogyakarta.
Mario lulus AHRS 2016, Veda 2019, dan Kiandra 2022. AHRS sendiri jadi kawah candradimuka pembalap muda Tanah Air, dari teknik balap, fisik, sampai skill komunikasi ala atlet profesional.
Kalau Arbi sukses di GP Moto3 nanti, bukan cuma namanya yang bakal bersinar, tapi juga bendera merah putih yang berkibar di podium dunia.