
SEMARANG – Malam itu, bukan cuma musik yang menggetarkan suasana di Triple D, D’Best, dan Baby Face Club & Karaoke. Tiga tempat hiburan malam di Semarang ini tiba-tiba dikagetkan kedatangan tim BNNP Jateng yang menggelar razia dan tes urine dadakan.
Kombes Pol. Henry Julius Pardomuan, Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Jateng, yang memimpin langsung operasi, menyebut aksi ini bukan cuma soal penindakan. “Kita ingin bangun efek psikologis, supaya pelaku industri hiburan juga sadar dan aktif mencegah narkoba,” tegasnya.
Sebanyak 35 orang dites urine dalam razia pada 3–4 Agustus 2025 itu. Semua hasilnya negatif. Tapi BNN menekankan, ini bukan hanya soal hasil bersih, tapi juga pembentukan atmosfer aman dan sehat di dunia malam.
“Kehadiran kami itu sinyal: pengawasan tuh real, bukan cuma seremoni. Jadi, siapa pun yang main-main sama narkoba, siap-siap ketahuan,” lanjut Kombes Henry.
BNN juga mengajak manajemen tempat hiburan buat kerja bareng, bukan sekadar penonton. Mereka diharapkan punya komitmen nyata buat menciptakan ruang yang nggak rawan penyalahgunaan narkotika.
Efeknya? Nggak sedikit pengunjung yang merasa lebih nyaman. “Awalnya shock sih, tapi ternyata prosedurnya sopan dan profesional. Justru bikin kita merasa aman nongkrong di sini,” ujar Firza, pengunjung asal Surakarta.
Upaya ini jadi langkah penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap tempat hiburan. Kalau pemilik usaha dan aparat saling bahu-membahu, dunia malam juga bisa bersih dan bebas narkoba.