
SEMARANG – Suasana malam Minggu di beberapa tempat hiburan malam Kota Semarang mendadak berubah tegang. Musik masih menggelegar, lampu diskotik tetap gemerlap, tapi langkah petugas BNNP Jateng yang masuk bareng tim gabungan bikin pengunjung auto mingkem.
Yap, Sabtu malam (3/8) sampai Minggu dini hari (4/8), Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) mendadak nyisir tiga tempat hiburan malam: Triple D, D’Best, dan Baby Face Club & Karaoke. Operasi yustisi ini bagian dari misi besar: cegah peredaran narkoba di ruang publik, apalagi pas weekend yang biasanya jadi waktu rawan.
“Awalnya saya kaget, tapi ternyata semua dijalankan dengan sangat profesional dan ramah. Saya justru merasa lebih aman karena tahu tempat ini diawasi dan diperiksa secara rutin,” ujar Firza Rizky Saputra, salah satu pengunjung asal Surakarta yang lagi liburan ke Semarang.
Petugas gabungan dari Bidang Pemberantasan, Intelijen, dan Rehabilitasi BNNP Jateng datang sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung melakukan tes urine ke 35 orang—gabungan dari pengunjung dan pegawai. Hasilnya? Semua negatif! Aman, sob!
Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., menyebut ini bukan operasi iseng-iseng. “Deteksi dini adalah bagian penting dari strategi pencegahan. Tidak hanya untuk menindak, tetapi untuk mencegah lebih awal. Kami ingin ruang publik, khususnya tempat hiburan malam, menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan bebas narkoba,” tegasnya.
Menurut Jenderal Agus, kegiatan seperti ini bakal terus dilakukan secara rutin. Bukan buat nakut-nakutin, tapi biar semua pihak—pengunjung, karyawan, sampai pemilik tempat hiburan—jadi lebih waspada dan bertanggung jawab.
“Operasi yustisi deteksi dini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan strategi nyata untuk menciptakan efek jera dan mempersempit ruang gerak peredaran narkotika, khususnya di titik-titik yang berpotensi menjadi tempat transaksi maupun penggunaan narkoba,” lanjutnya.